Selasa, 30 Desember 2008

PELIHARALAH CINTA

Tanamlah sebatang pohon cinta
Dengan berakar kesetiaan berdaun kepercayaan
Berbunga pengorbanan berbuah pengertian
Rawatlah dengan kasih sayang
Dan pupuklah dengan kejujuran

Selasa, 23 Desember 2008

MENYAMBUT

Hadirmu hadirkan ceria dihatiku
Semua rinduku telah kuberikan padamu
Dalam hangatnya sinar mentari pagi
Kulukis senyummu....
Dalam biru dan ungu
Kubingkai dirimu dengan jiwaku
Disaat cinta kita sedang diuji
Janganlah kau gundah
Karena itu adalah ujian kesetiaan yang menyatukan kita
Yakinlah bahwa sebuah kepercayaan
Kan mampu mengalahkan segalanya
dan menjadikan kasih cinta yang sempurna

SUMBER CINTA

Cinta datang bukan dari Audisi
Tapi cinta datang dari dalam Hati
Cinta bukan untuk diseleksi Tapi cinta untuk dimiliki
Jangan miliki cinta karena Gengsi tapi miliki cinta dari hati yang Suci

Jumat, 19 Desember 2008

Resahku

Aku datang membawa cinta
Namun apa yang kurasa
Nestapa tiada guna
Andai kau tau seluruh isi hatiku

Rasa cinta yang kupunya
Untuk engkau yang jauh disana
Sunyi senyap hari-hariku
Dalam malam yang kelabu
Ingin slalu ku ada disisimu
Yakin bahwa kita pasti bersatu
Akankah kau hadir dalam hidupku
Namamu tlah kuukir dalam benakku
Indah nian kupandang wajahmu
Tiada bosan ku menatapmu
Aku tau... Aku tau....
Kau adalah Separuh nafasku."

Pahlawan

Oh... Pahlawan
Engkaulah pujaan bangsa
ketika musuh datang
Engkau siap menghadang
oh... Pahlawan
sungguh mulia hatimu
Demi bangsa
engkau rela korbankan waktu,
harta dan nyawa.
Oh... Pahlawan
memang engkaulah penerang bangsa...

Puisi

Tuntun aku ke laut
untuk mengenal pantai
dan ombak yang berderai
Ajari aku bertahan
seperti sebidang sampan
mengapung di tengah gelombang
ajari pula aku tersenyum
membaca setiap guguran musim
dan patahan-patahan cuaca
sebab setelah kelelahan ini
aku serupa cabikan karang malang
yang sendiri di bibir laut sunyi...

Selasa, 09 Desember 2008

Cara Abu Nawas Merayu Tuhan

Tak selamanya Abu Nawas bersikap konyol. Kadan-kadang timbul pedalaman batinnya yang merupakan bukti kesufian dirinya. Bila sedang dalam kesempatan mengajar, dia akan memberikan jawaban-jawaban yang berbobot sekalipun tetap ia sampaikan dengan ringan.
Seorang murid Abu Nawas ada yang sering mengajukan macam-macam pertanyaan. Tak jarang ia juga mengomentari ucapan-ucapan Abu Nawas jika sedang memperbincangkan sesuatu. ini terjadi saat Abu Nawas menerima tiga orang tamu yang mengajukan pertanyaan padanya.
"Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?"Ujar orang yang pertama.
"Orang yang mengerjakan dosa kecil,"Jawab Abu Nawas."
"Mengapa begitu?"Kata orang pertama lagi.
"Sebab dosa kecil lebih mudah diampuni oleh Allah,"Ujar Abu Nawas.
Orang pertama manggut-manggut sangat puas dengan jawaba Abu Nawas.
Giliran orag kedua maju. ia ternyata mengajukan pertanyaan yang sama,"Manakah yang lebih utama orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?"Tanyanya.
"Yang utama adalah orang yangtidak mengerjakan keduanya,"ujar Abu Nawas.
"Mengapa demikian?"Tanya orang kedua lagi.
"Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu pengampunan Allah sudah tidak diperlukan lagi,"Ujar Abu Nawas santai. Orang keduanya inipun manggut-manggut menerima jawaban Abu Nawas dalam hatinya.
Dan orang ketigapun maju, pertanyaannya juga 100% sama."Manakah yang lebih utama orang -orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?"Tanyannya.
"Orang yang mengerjakan dosa besar lebih utama,"Ujar Abu Nawas.
"Mengapa bisa begitu?"Tanya oranh ketiga lagi.
"Sebab pengampunan Allah kepada hamba-Nya sebanding dengan besarnya dosa hamba itu,"Ujar Abu Nawas kalem. Orang ketigapun merasa puas menerima argumen tersebut. ketiga oarang itu lalu beranjak pergi.
Si murid yang suka bertanya kontan berujar melihat kejadian,"Mengapa pertanyaan
yang sama bisa menghasilkan 3 jawaban yang berbeda?"Katanya tak mengerti.
Abu Nawas tersenyum."Manusia terbgi atas tiga tingkatan. Tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati,"Jawab Abu Nawas.
"Apakah tingkatan mata itu?"Tanya si murid.
"Seorang anak kecil yang melihat bintang di langit. Ia menyebut bintang itu kecil karena itulah yang tampak dimatanya,"Jawab Abu Nawas memberi perupamaan.
"Lalu apakah tingkatan otak itu?"Tanya si murid lagi.
"Orang pandai yang melihat bintang dilangit. Ia mengatakan bintang itu besar karena ia memilik pengetahuan,"Jawab Abu Nawas.
"Dan apakah tingkatan hati itu?"Tanya si murid lagi.
"Orang pandai dan paham yang melihat bintang di langit. Ia tetap mengatakan bintang itu kecil sekalipun ia tahu sebenarnya bintang itu besar sebab baginya tak ada satupun di dunia yang lebih besar dari Allah swt."Jawab Abu Nawas Sambil tersenyum.
Si murid pun mafhun. Ia mengerti mengapa satu pertanyaan bisa mendatangkan jawaban berbeda-beda. Tapi si murid bertanya lagi.
"Wahai guruku, mungkinkah manusia menipu Tuha?"tanyanya.
"Mungkin,"jawab Abu Nawas santai menerima pertanyaan aneh itu.
"Bagaimana caranya?"tanya si murid lagi.
"Manusia bisa"menipu"Tuhan dengan merayu-Nya melalui pujian dan doa,"ujar Abu Nawas.
"Kalau begitu ajarilah aku doa itu, wahai guruku,"ujar si murid antusias."
"Doa itu adalah, ilahi lastu lil firdausi ahla, wala aqwa alan nariijahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi,fa innaka ghafirus dzanbil adzhimi.(wahai Tuhanku, aku ini tidak pantas menjadi penghuni surga, tapi aku tidak mampu menahan panasnya api neraka. Sebab itulah terimalah taubatku dan ampunilah segala dosa-dosaku, sesungguhnya Kau-lah zat yang mengampuni dosa-dosa besar.)"
Banyak sudah orang mengamalkan doa yang menipu Tuhan ini.

AIR LAUT TIDAK SALING BERCAMPUR

Orang awam mungkin mengura bahwa bili air dari dua lautan bertemu airnya saling bercampur dengan suhu, dan konsentrasi garam cenderung seimbang. Akan tetapi, kenyataannya tidak demikian. Lihat saja, meskipun laut tengah dan samudra atlantik, serta Laut Merah dan samudra hindia secara fisik saling bertemu, airnya tidak saling bercampur. Ini karena diantara keduanya terdapa batas. Batas ini adalah gaya yang disebut"tagangan permukaan". Penjelasan ini sudah lama dijelaskan Alquran dalam surat Ar-rahman, ayat 19-20:"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing."Ayat ini menegaskan bahwa, meski dua badan air bertemu, tetapi tidak saling bercampur akibat adanya batas.

BENANG LABA-LABA UNTUK JAKET ANTI PELURU

Dewasa ini, keberadaan benang yang digunukan oleh laba-laba untuk membuat jaring rumahnya menjadi inspirasi tersendiri bagi ilmuwan. Hebatnya, dari benang laba-laba lahirlah Kevlar , bahan pembuatan jaket anti peluru . Ilmuwan menggunakan benang laba-laba sebagai model ketika membuat Kevlar, bahan pembuatan jaket anti peluru. Peluru berkecepatan 150 meter per detik dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya, kecuali barang yang terbuat dari Kevla. Hebatnya lagi , benang laba-laba sepuluh kali lebih kuat dari pada Kevlar. Meski keberadaan benang ini lebih tipis dari rambut manusia, kebih ringan dari kapas, tapi lebih kuat dari baja, dan ia diakui sebagai bahan terkuat di dunia. Lebih jauh disebutkan, benagng laba-laba ternyata lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama. Ia memiliki gaya tegang 150.000 kg/mPersegi. Jika seutas tali berdiameter30 cm terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan berat 150 mobil. Demikian sebagai mana ditulis dalam www.harunyahnya.com.

Selasa, 02 Desember 2008

MENJADI LEBIH BAIK

Menuju Indonesia Emas Bersama ESQ Ledership Center

ESQ ledership Center (ESQ LC) ,lembaga training (pelayihan) dibidang sumber Daya Manusia yang diprakasai oleh penulis buku best seller"rahasia Sukses membangun kecerdasan Emosi dan Spiritual Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam",Ari ginanjar Agustian, bulan januari yang lalu menggelar acara silaturahmi nasional bertajuk Menuju Indonesia Emas. Sebagaimana yang diusung dalam tajuk di atas, acara yang berlangsung selama dua hari ,14-15 Januari 2006 bertempat di istora senayan, ini diharapkan mampu menginspirasi dan mengajak seluruh anak negeri tercinta indonesia berarak bersama, menuju perubahan yang memberi makna. Dan ESQ LC berusaha menjadi agen perubahan dan obor penerang yang menerangi biduk perjuangan seluruh putra-putri pertiwi ini. Sehingga Indonesia Emas, yaitu masyarakat yang adil, unggul dan makmur, berlandaskan Pancasila dapat terwujud di tahun 2020.

ESQ sendiri adalah konsep yang inovatif secara kreatif yang berhasil memadukan dua wacana kecerdasan emosi dan spiritual menjadi satu konsep konvergen

Akhirnya semua panji-panji cita-cita meraih Indonesia Emas di tahun 2020 nanti dapat terwudud yaitu membangun masyarakat yang memiliki kesadaran akan dirinya, lingkungan ,serta kesadaran akan tujuan penciptaan bagi diri serta lingkungannya.